ISTIKHARAH
Mencari Jawaban Setiap Urusan

Minggu, 19 Juni 2011
Setelah berkutat dengan pengerjaan skripsi dan mengganti popok ( gak nyambung buk...), akhirnya saya bisa kembali memencet-mencet tombol " terbitkan entri". Posting kali ini berasal dari pertanyaan Binti, siswa SMAN 1 Gondang, tentang makna istikharah. OC, Binti, cekidot!!!
Istikharah merupakan sebuah tradisi yang benar-benar berakar dalam kultur masyarakat Islam. Namun sayangnya, kebanyakan manusia memiliki pandangan yang keliru tentang istikharah dan penggunaannya. Apabila suatu persoalan penting muncul dalam kehidupan mereka, tanpa menunda, merenung, berpikir, dan meminta nasihat dari orang lain, kebanyakan orang akan berusaha untuk memohon petunjuk dari Dzat Yang Maha Gaib dan melakukan istikharah tradisional. Orang-orang demikian ini, tanpa mau berikhtiar, tanpa berusaha menjalani sunnatullah, akan langsung meraih al-Qur'an atau tasbih dan mulai melakukan istikharah. Sebagian orang akan tetap mencoba meraih apa yang mereka inginkan meskipun hasil istikharah menunjukkan indikasi negatif. Sedangkan sebagian yang lain menganggap bahwa hasil istikharah merupakan sesuatu yang wajib diterima sehingga mereka menggantungkan kehidupan dan nasib mereka pada hasil istikharah. Namun yang paling parah adalah mereka yang tidak mau beristikharah sama sekali di dalam setiap urusannya. Kebanyakan orang yang beristikharah tidak memahami makna sesungguhnya dari istikharah dan penggunaannya secara tepat, karena mereka tidak memerhatikan langkah pendahuluannya, yakni:
  • Menggunakan akal sehat dan intelektualitas
  • Meminta nasihat orang lain 
Langkah pendahuluan ini dapat memainkan peranan yang sangat penting dan pengaruh besar terhadap hasil sesungguhnya dari istikharah.

Beragam Jenis Istikharah dan Metode Penggunaannya

1. Istikharah melalui Doa
Makna sesungguhnya dari istikharah adalah "memohon yang terbaik dari Allah Yang Maha Penyayang", yang intinya merupakan suatu bentuk doa. Berserah diri kepada Allah SWT, memasrahkan urusan kepada Allah, dan memiliki prasangka yang baik terhadap-Nya merupakan syarat-syarat yang wajib dipenuhi sebelum seseorang memanjatkan suatu doa. Ini berarti bahwa dalam segala urusannya, orang tersebut berdoa secara tulus kepada Allah SWT, memohon agar diberi kemudahan dalam setiap urusannya dan agar dapat meraih hasil yang baik.
Istikharah (dalam segala hal) melalui doa perlu diprioritaskan. Dalam banyak hadits telah ditekankan bahwa jenis istikharah ini seharusnya dilakukan sebelum setiap langkah dijalankan, dan merupakan salah satu sebab bagi kesuksesan seseorang. Istikharah melalui doa meliputi:
  • Memuji dan mengagungkan Allah SWT seiring dengan ketundukan dan kerendahan hati terhadap-Nya.
  • Memohon kebutuhan-kebutuhan dari Dzat Yang Maha Kaya 
  • Memiliki prasangka-prasangka yang baik tentang Allah SWT, bahwa Allah lebih menyukai apa yang baik bagi hamba-hamba-Nya. Namun, hal yang paling penting adalah bahwa dengan beristikharah melalui doa, seseorang akan memiliki kedamaian pikiran dan tekad yang teguh ketika melakukan sesuatu. 

2. Istikharah dengan Meminta Nasihat dari Orang Lain
Ketika seseorang ingin meraih apa yang menurutnya terbaik baginya, ia meminta nasihat dari orang lain yang memiliki kemampuan untuk memberikan nasihat kepadanya.Namun, ini harus dilakukan setelah berdoa dan memohon kepada-Nya untuk membimbingnya meraih yang terbaik menurut-Nya karena hanya Dia-lah yang benar-benar mengetahui apa yang terbaik bagi para hamba-Nya.
Setiap orang yang berpengetahuan hendaknya tidak semata-mata bertumpu pada pengetahuan dan intelektualitasnya yang terbatas dalam menyikapi setiap masalah, terutama masalah-masalah pelik. Di samping menggunakan kemampuan sendiri, ia juga perlu meminta nasihat dari orang lain dan memerhatikan apa yang dikatakan oleh orang lain. Ada kalanya perkataan yang baik (nasihat) itu justru datang dari orang yang sama sekali tak terduga. Menurut Imam Ali, seorang intelek berkewajiban untuk mengembangkan dan mematangkan intelektualitasnya melalui orang lain yang memiliki wawasan yang lebih luas. Imam Ali r.a. berkata, "Wajib bagi orang yang memiliki intelektualitas agar ia merangkaikan pandangan-pandangan dan intelejensi dari kelompok intelek dan mengombinasikan pengetahuannya dengan pengetahuan orang-orang bijak."

3. Istikharah Spiritual
Jenis istikharah ini merupakan jenis hubungan spiritual dengan Allah SWT. Istikharah ini dilakukan setelah meminta nasihat dari orang lain, dan setelah pemanfaatan intelektualitasnya tidak membawa hasil apa-apa. Maka, pada saat itu seseorang sebaiknya berdoa kepada Allah SWT dengan memohon yang terbaik. Mengadukan segala yang merisaukan hatinya dan memohon bimbingan menuju yang terbaik itu. Lalu ia dapat mengikuti apa-apa yang menjadi kemantapan hatinya.

4. Istikharah melalui Al-Qur'an
Jika setelah cara di atas dilakukan tetap belum mampu menenteramkan pikirannya, maka ia boleh merujuk pada Al-Qur'an demi menghilangkan keragu-raguan yang selama ini masih bercokol di hatinya

5. Istikharah melalui Tasbih
Istikharah ini dilakukan dengan media butir-butir tasbih. Metode ini biasa dilakukan untuk suatu urusan yang menyaratkan suatu pilihan antara ya atau tidak; melakukan atau meninggalkan sesuatu.

6. Istikharah melalui Lembaran-lembaran Kertas
Istikharah ini dilakukan dengan dua cara yakni dengan menggunakan enam lembar kertas atau yang lebih dikenal dengan dhat al riqa dan dengan menggunakan dua puluh lembar kertas undian atau Qur'ah Mubarokah. Meskipun bentuk istikharah ini hampir tidak dikenal atau dipraktikkan di lingkungan masyarakat awam, ia terbilang lazim di antara kelompok ulama terpilih. Rasulullah SAW bersabda, "Termasuk kebahagiaan Bani Adam adalah bahwa ia beristikharah (memohon yang terbaik dari Allah SWT) dan keridhaannya pada apa yang Allah putuskan. Dan di antara kemalangan Bani Adam adalah ia tidak mau beristikharah dan ketidakridhaannya pada apa yang Allah putuskan."

7. Istikharah melalui Sholat
Istikharah jenis inilah yang paling banyak diketahui dan dilakukan orang. Disebut juga sholat Istikharah. Yakni sholat sunah dua rokaat yang dilakukan untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT tentang suatu hal yang belum diketahui atau menetapkan pilihan.


Adapun tata cara tiap metode Istikharah akan dibahas pada postingan mendatang. InsyaAllah.

0komentar:

Posting Komentar

Silahkan meninggalkan pesan yang santun dan tidak menyinggung SARA.
Dilarang Spam!!