Mengapa Islam Memerintahkan Menjaga Pandangan Mata?

Sabtu, 02 Juli 2011
           Alhamdulillah... setelah berabad-abad tidak mengelus halaman posting karena revisi dan revisi skripsi, akhirnya detik ini juga saya berhasil memberikan sentuhan mesra pada kotak posting (ceilee... melambai cabai..^.^). Start with basmalah, Bismillahirrohmanirrohiim......
            Postingan kali ini adalah sebuah jawaban dari pertanyaan seorang anggota ekskul Majelis Ta’lim (MT) di SMAN 1 Gondang, yang sayangnya tidak mencantumkan nama. Sebuah pertanyaan yang mungkin banyak berkecamuk di hati adik2 remaja atau yang lebih kerennya biasa disebut puber.

The question is….. jreng jreng jreng…. “ Mbak, napa c Islam nyuruh qt menjaga pandangan mata? Kan sulit tuch. Tiap hari qt ketemu ma byk orang, g’ mungkin qt bisa jaga pandangan. Palagi skrg kan jamanx anak muda pacaran, pa bisa orang yg pacaran jaga pandangan mata?
Berhubung pertanyaannya lewat sms, jd z gitu nulisnya. OCD (baca: oke deh! ) dek… (karena gak tau namanya, saya kasih inisial MT aja ya..) MT. Saya akan coba jawab semampu saya, klu kurang puas bisa beli es krim vanilla ( gak nyambung kan?).
Pada dasarnya, setiap hal yang telah ditetapkan dalam syariat Islam tu manfaatnya kembali ke kita juga. Tidak ada satu ketetapan yang sia-sia atau iseng belaka. Memang benar Islam memerintahkan kita untuk menjaga pandangan mata. Hal ini dinyatakan dalam al-Qur’an surat an-Nur ayat 30-31: “(Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." 31 (Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung)". Mudah?? Gak memang. Tapi bukan mustahil bisa dilakukan.
Ada satu kisah menarik yang berkaitan dengan menjaga pandangan mata. Pernah suatu ketika Imam Syafi’i (salah satu dari empat imam madzhab besar) berjalan di padang pasir. Di tengah perjalanan ia berpapasan dengan seorang wanita. Ketika itu tiba-tiba angin bertiup agak kencang dan membuat kain (rok) si wanita tersibak dan tanpa sengaja Imam Syafi’I melihat betis si wanita. Karena peristiwa yang tidak disengaja itu, empat ribu hadis yang dihafal Imam Syafi’i lenyap dari ingatannya. Tidak hanya itu, ia juga sulit menghafalkan pelajaran padahal sebelumnya ia mampu menghafal kitab Muwatho’ hanya dalam hitungan hari. Ia kemudian mengadukan apa yang dialaminya kepada Waqi’ (gurunya). Sang guru pun memberi petuah “Ilmu itu adalah cahaya. Dan cahaya tidak akan datang pada ahli maksiat ahli dosa”. Mendengar petuah gurunya, Imam Syafi’I teringat akan peristiwa yang baru dialaminya. Ia lalu bertobat dengan sungguh-sungguh dan hadis-hadis yang hilang dari ingatannya pun kembali. Subhanallah.
 Coba renungkan! Sebuah peristiwa yang tidak sengaja saja membawa dampak yang luar biasa, hingga menjadikan seorang yang alim menjadi seperti orang yang tak berilmu. Bagaimana jadinya jika kita sengaja mengumbar pandangan mata? Apalagi, Naudzubillah, jika ada orang yang sengaja memasang kamera, cermin, membuat lubang, dan sebagainya untuk melihat aurat orang lain.
Nha.. lalu bagaimana kalau cuma bertatap-tatapan mata? Eits… Hati-hati! Masih ingat dengan kata-kata “mata adalah anak panah yang tajam”? Benar. Walau sekedar bertatapan mata, seseorang bisa tergila-gila dan mabuk kepayang. Ia menjadi tak sadar diri dan rela melakukan apapun asalkan bisa senantiasa memandang bola mata indah yang dilihatnya. Chairil Anwar pernah terjatuh ke dalam lubang di sawah hanya karena pandangannya tak sengaja berpapasan dengan mata seorang gadis, hingga ia melantunkan sebuah syair, “Badan yang selama ini terjaga, habis hangus di api matamu. Kau kayak tak tau saja…”. Malam-malam berikutnya ia tak dapat tidur karena terus terbayang sepasang mata yang dilihatnya di sawah. Lalu setiap pagi ia pergi ke sawah tersebut dengan harapan dapat kembali melihat mata yang sama. Qais dalam cerita Laila & Majnun juga mengalami hal yang sama. Qais akhirnya menjadi gila (majnun) karena cintanya yang diawali pandangan mata harus terhalang oleh keadaan.
Betapa mudahnya akal seseorang dibelokkan oleh mata. Betapa kuatnya daya magis yang dimiliki mata untuk mempengaruhi orang lain. Sampai-sampai para illusionis pun menggunakan mata sebagai media hipnotis (tatap mata saya..!!). Para ahli sihir juga mempedaya orang lain dengan tipuan-tipuan penglihatan atau ilusi optik.
Sebuah penelitian terkini membuktikan bahwa perempuan cantik dapat mengganggu kesehatan. Penelitian dari University of Valencia, sebuah universitas tertua dan terbesar di Spanyol, menyebutkan, berada lima menit hanya berdua dengan seorang perempuan cantik dapat meningkatkan level cortisol, hormon stres tubuh, pria. Efek ini meningkat pada pria yang percaya bahwa perempuan tersebut "di luar jangkauan mereka'. Cortisol diproduksi tubuh yang mengalami stres fisik atau psikologis dan telah dikaitkan dengan penyakit jantung (Kompas, 4 Mei 2010).
Telegraph, Senin (3/5/2010) melaporkan, para peneliti telah menguji 84 mahasiswa pria dengan meminta mereka duduk di sebuah ruangan dan memecahkan teka-teki Sudoku. Dua orang asing, satu laki-laki dan satu perempuan, juga ada di dalam ruangan tersebut.
Ketika perempuan asing itu meninggalkan ruangan dan dua orang pria itu tetap duduk di sana, tingkat stres kedua relawan pria itu tidak muncul. Namun, ketika seorang relawan pria tinggal sendirian dengan si perempuan asing yang cantik, tingkat cortisol-nya meningkat.
Para peneliti menyimpulkan, "Dalam penelitian ini, kami menilai bahwa bagi sebagian besar pria, kehadiran seorang perempuan cantik dapat menyebabkan persepsi bahwa ada kesempatan untuk pacaran. Sementara sejumlah pria mungkin menghindari perempuan yang atraktif karena berpikir, mereka 'tidak mungkin dapat memacari perempuan tersebut', mayoritas akan merespon dengan kecemasan dan sebuah respons hormonal yang terjadi berbarengan."
"Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat cortisol pria meningkat setelah terjadi kontak sosial singkat selama lima menit dengan seorang wanita muda yang menarik."
Cortisol dapat memiliki efek positif dalam dosis kecil, yaitu meningkatkan kewaspadaan dan kesejahteraan. Namun, peningkatan kadar cortisol kronis dapat memperburuk kondisi kesehatan, seperti memicu penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan impotensi.
Darimana seorang pria tahu bahwa ia sedang melihat wanita cantik? Benar. Dari mata, tentu saja. Jika matanya ditutup, ia tidak akan tahu bahwa wanita yang bersamanya cantik atau tidak, cacat atau tidak, molek atau awut-awutan. Sedangkan jika matanya melihat langsung, maka sebuah bohlam yang diletakkan di atas kepalanya niscaya akan menyala karena ada aliran listrik tegangan tinggi. Kecuali kalau pria tersebut mengidap kelainan tidak tertarik pada wanita, lain lagi ceritanya. Hehee..
So, MT… tidakkah Islam begitu indah? Ajarannya tidak hanya mitos yang dijejalkan dalam otak sebagai doktrin tanpa dasar. Setiap sisinya, juga celah-celahnya, selalu mempunyai dampak positif bagi semua orang tanpa terkecuali. Tidak ada pekerjaan yang terasa berat jika kita melakukannya dengan ikhlas. Dengan belajar, berlatih, dan menjaga konsistensi, niscaya segala yang kita upayakan akan mendarah daging, menjadi akhlak, dan suatu saat akan memberikan hasil panen yang terbaik.
 Lam yazid fi ‘amaliha, wa lakin yazid fi jiddiha!!
READ MORE - Mengapa Islam Memerintahkan Menjaga Pandangan Mata?

ISTIKHARAH
Mencari Jawaban Setiap Urusan

Minggu, 19 Juni 2011
Setelah berkutat dengan pengerjaan skripsi dan mengganti popok ( gak nyambung buk...), akhirnya saya bisa kembali memencet-mencet tombol " terbitkan entri". Posting kali ini berasal dari pertanyaan Binti, siswa SMAN 1 Gondang, tentang makna istikharah. OC, Binti, cekidot!!!
Istikharah merupakan sebuah tradisi yang benar-benar berakar dalam kultur masyarakat Islam. Namun sayangnya, kebanyakan manusia memiliki pandangan yang keliru tentang istikharah dan penggunaannya. Apabila suatu persoalan penting muncul dalam kehidupan mereka, tanpa menunda, merenung, berpikir, dan meminta nasihat dari orang lain, kebanyakan orang akan berusaha untuk memohon petunjuk dari Dzat Yang Maha Gaib dan melakukan istikharah tradisional. Orang-orang demikian ini, tanpa mau berikhtiar, tanpa berusaha menjalani sunnatullah, akan langsung meraih al-Qur'an atau tasbih dan mulai melakukan istikharah. Sebagian orang akan tetap mencoba meraih apa yang mereka inginkan meskipun hasil istikharah menunjukkan indikasi negatif. Sedangkan sebagian yang lain menganggap bahwa hasil istikharah merupakan sesuatu yang wajib diterima sehingga mereka menggantungkan kehidupan dan nasib mereka pada hasil istikharah. Namun yang paling parah adalah mereka yang tidak mau beristikharah sama sekali di dalam setiap urusannya. Kebanyakan orang yang beristikharah tidak memahami makna sesungguhnya dari istikharah dan penggunaannya secara tepat, karena mereka tidak memerhatikan langkah pendahuluannya, yakni:
  • Menggunakan akal sehat dan intelektualitas
  • Meminta nasihat orang lain 
Langkah pendahuluan ini dapat memainkan peranan yang sangat penting dan pengaruh besar terhadap hasil sesungguhnya dari istikharah.

Beragam Jenis Istikharah dan Metode Penggunaannya

1. Istikharah melalui Doa
Makna sesungguhnya dari istikharah adalah "memohon yang terbaik dari Allah Yang Maha Penyayang", yang intinya merupakan suatu bentuk doa. Berserah diri kepada Allah SWT, memasrahkan urusan kepada Allah, dan memiliki prasangka yang baik terhadap-Nya merupakan syarat-syarat yang wajib dipenuhi sebelum seseorang memanjatkan suatu doa. Ini berarti bahwa dalam segala urusannya, orang tersebut berdoa secara tulus kepada Allah SWT, memohon agar diberi kemudahan dalam setiap urusannya dan agar dapat meraih hasil yang baik.
Istikharah (dalam segala hal) melalui doa perlu diprioritaskan. Dalam banyak hadits telah ditekankan bahwa jenis istikharah ini seharusnya dilakukan sebelum setiap langkah dijalankan, dan merupakan salah satu sebab bagi kesuksesan seseorang. Istikharah melalui doa meliputi:
  • Memuji dan mengagungkan Allah SWT seiring dengan ketundukan dan kerendahan hati terhadap-Nya.
  • Memohon kebutuhan-kebutuhan dari Dzat Yang Maha Kaya 
  • Memiliki prasangka-prasangka yang baik tentang Allah SWT, bahwa Allah lebih menyukai apa yang baik bagi hamba-hamba-Nya. Namun, hal yang paling penting adalah bahwa dengan beristikharah melalui doa, seseorang akan memiliki kedamaian pikiran dan tekad yang teguh ketika melakukan sesuatu. 

2. Istikharah dengan Meminta Nasihat dari Orang Lain
Ketika seseorang ingin meraih apa yang menurutnya terbaik baginya, ia meminta nasihat dari orang lain yang memiliki kemampuan untuk memberikan nasihat kepadanya.Namun, ini harus dilakukan setelah berdoa dan memohon kepada-Nya untuk membimbingnya meraih yang terbaik menurut-Nya karena hanya Dia-lah yang benar-benar mengetahui apa yang terbaik bagi para hamba-Nya.
Setiap orang yang berpengetahuan hendaknya tidak semata-mata bertumpu pada pengetahuan dan intelektualitasnya yang terbatas dalam menyikapi setiap masalah, terutama masalah-masalah pelik. Di samping menggunakan kemampuan sendiri, ia juga perlu meminta nasihat dari orang lain dan memerhatikan apa yang dikatakan oleh orang lain. Ada kalanya perkataan yang baik (nasihat) itu justru datang dari orang yang sama sekali tak terduga. Menurut Imam Ali, seorang intelek berkewajiban untuk mengembangkan dan mematangkan intelektualitasnya melalui orang lain yang memiliki wawasan yang lebih luas. Imam Ali r.a. berkata, "Wajib bagi orang yang memiliki intelektualitas agar ia merangkaikan pandangan-pandangan dan intelejensi dari kelompok intelek dan mengombinasikan pengetahuannya dengan pengetahuan orang-orang bijak."

3. Istikharah Spiritual
Jenis istikharah ini merupakan jenis hubungan spiritual dengan Allah SWT. Istikharah ini dilakukan setelah meminta nasihat dari orang lain, dan setelah pemanfaatan intelektualitasnya tidak membawa hasil apa-apa. Maka, pada saat itu seseorang sebaiknya berdoa kepada Allah SWT dengan memohon yang terbaik. Mengadukan segala yang merisaukan hatinya dan memohon bimbingan menuju yang terbaik itu. Lalu ia dapat mengikuti apa-apa yang menjadi kemantapan hatinya.

4. Istikharah melalui Al-Qur'an
Jika setelah cara di atas dilakukan tetap belum mampu menenteramkan pikirannya, maka ia boleh merujuk pada Al-Qur'an demi menghilangkan keragu-raguan yang selama ini masih bercokol di hatinya

5. Istikharah melalui Tasbih
Istikharah ini dilakukan dengan media butir-butir tasbih. Metode ini biasa dilakukan untuk suatu urusan yang menyaratkan suatu pilihan antara ya atau tidak; melakukan atau meninggalkan sesuatu.

6. Istikharah melalui Lembaran-lembaran Kertas
Istikharah ini dilakukan dengan dua cara yakni dengan menggunakan enam lembar kertas atau yang lebih dikenal dengan dhat al riqa dan dengan menggunakan dua puluh lembar kertas undian atau Qur'ah Mubarokah. Meskipun bentuk istikharah ini hampir tidak dikenal atau dipraktikkan di lingkungan masyarakat awam, ia terbilang lazim di antara kelompok ulama terpilih. Rasulullah SAW bersabda, "Termasuk kebahagiaan Bani Adam adalah bahwa ia beristikharah (memohon yang terbaik dari Allah SWT) dan keridhaannya pada apa yang Allah putuskan. Dan di antara kemalangan Bani Adam adalah ia tidak mau beristikharah dan ketidakridhaannya pada apa yang Allah putuskan."

7. Istikharah melalui Sholat
Istikharah jenis inilah yang paling banyak diketahui dan dilakukan orang. Disebut juga sholat Istikharah. Yakni sholat sunah dua rokaat yang dilakukan untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT tentang suatu hal yang belum diketahui atau menetapkan pilihan.


Adapun tata cara tiap metode Istikharah akan dibahas pada postingan mendatang. InsyaAllah.
READ MORE - ISTIKHARAH
Mencari Jawaban Setiap Urusan

PROBLEMATIKA, METODE, DAN MODEL PENDIDIKAN ISLAM

Sabtu, 11 Juni 2011

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam pasal 55 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa masyarakat diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan, sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat. Dalam hubungannya dengan undang-umdang tersebut, maka setiap satuan pendidikan baik yangh di selenggarakan negara (sekolah negeri) maupun oleh masyarakat (sekolah swasta) mempunyai kedudukan yang sama dalam sistem pelaksanaan kurikulum, evaluasi pendidikan serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional pendidikan. Hal tersebut juga berlaku pada sekolah-sekolah yang berlabel agama. Dalam hal ini islam, dengan adanya istilah Madrasah, Pondok pesantren, taman Al-qur’an, dan lain-lain.
Namun pada kenyataannya, undang-undang tersebut ternyata belum mampu menghapus persepsi dikalangan masyarakat bahwa sekolah dan madrasah itu berbeda. Baik dari segi kualitas outputnya maupun kesempatan kerja.
B.     Rumusan Masalah
Dalam rangka pembahasan problematika, metode dan model pendidikan Islam, maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana problematika pendidikan islam ?
2.      Bagaimana model-model  pendidikan islam ?
3.      Bagaimana metode pendidikan islam ?
C.    Tujuan
Dari rumusan masalah yang ada, maka diharapkan dapat menemukan problematika, metode dan model pendidikan Islam dan solusi penyelesaiannya.

BAB II
PROBLEMATIKA, METODE, DAN MODEL PENDIDIKAN ISLAM

A.    Problematika Pendidikan Islam
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sumber utama pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu adalah kitab suci Al Qur’an dan sunah Rasulullah Muhammad SAW. Sebagai disiplin ilmu, pendidikan Islam bertugas pokok mengilmiakan wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang terdapat di dalam sumber-sumber pokok dengan bantuan dari pendapat sahabat, ulama, ataupun  ilmuwan.
Namun demikian, tidak mudah mengaktualisasikan konsep tersebut dalam dunia Pendidikan Islam. Dengan keterbatasan-keterbatasan setiap individu yang berbeda dalam memahami pendidikan Islam maka muncullah problematika pendidikan Islam. Untuk ini akan dibahas sedikit dari berbagai problematika pendidikan Islam yang ada diantaranya adalah :
1.      Kualitas generasi muda Islam dalam menghadapi tantangan zaman.
-          Dalam hal ini menitik beratkan eksistensi generasi penerus  untuk lebih baik dari sebelumnya. Maka akan terjadi peningkatan mutu bangsa dikemudian hari. Untuk itu hendaknya dengan pengetahuan yang relevan. Karena setiap zaman akan mengalami perubahan dan kondisi yang berbeda.
2.      Perluasan sistem pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman yang tetap berpegang pada ajaran Islam.
-          Sistem pendidikan jangan hanya melayani sistem pendidikan formal saja, melainkan dapat mencakup keseluruhan, diantaranya pendidikan non formal. Karena segenap kebutuhan akan pelayanan pendidikan, diantaranya dunia kerja, bermasyarakat, konflik negara, konflik antar agama, dan lain sebagainya tidak mungkin dapat diperoleh dalam pendidikan formal. Tantangan selanjutnya, mencetak ilmuan muslim yang mampu mengaktualisasikan imunya di bidang pendidikan.
3.      Madrasah intitusi pendidikan yang berlabel Islam dapat mencetak generasi berkualitas dalam berbagai bidang. 
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum (umat), sehingga mereka sendiri mengubahnya” (Q.S. Ar. Ra’d : 11)
Sebagai antisipasi problematika tersebut maka hendak dilakukan hal-hal sebagai berikut :
  1. Peka terhadap aktivitas perkembangan zaman.
  2. Semakin inovatif dan kreatif dalam pengembangan sistem pendidikan (PAI)
  3. Dan yang paling penting, tetap berpegang teguh pada pokok-pokok ajaran Islam (Al qur’an dan sunah) semodern apapun zaman.
B.     Model-model Pendidikan Islam
Diantara model-model pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
1.      Model pendidikan Islam esensialistik.
Model ini berorientasi pada nilai-nilai lama yang konservatif dan ksketis yang membentuk sosok pribadi muslim yang tahan terhadap pukulan zaman.
2.      Model Pendidikan Islam Perenialistik
Model ini berorientasi pada nilai-nilai yang mengandung potensi mengubah nasib masa lampau ke masa kini yang dijadikan inti kurikulum pendidikan. Dimana nilai-nilai yang terbukti tahan lama saja yang di interealisasikan. Sedangkan nilai-nilai yang berpotensi bagi semangat perubahan di tinggalkan.


3.      Model Pendidikan Islam yang Individualistik.
Model ini, potensi aloplastik (mengubah dan membangun) masyarakat dan alam sekitar kurang mengacu kepada kebutuhan sosiokultural.
4.      Model Pendidikan Islam yang bercorak teknologi.
Model ini orientasinya meninggalkan nilai-nilai samawai diganti dengan nilai-nilai pragmatik realistik kultural.
5.      Model pendidikan Islam Dialogis
Mekanisme model ini adalah aksi reaksi dalam perkembangan manusia menjadi gersang dari nilai-nilai Illahi yang mendasari fitrahnya.
Dari berbagai jenis model pendidikan Islam di aras tentunya masih banyak masalah-masalah yang timbul. Hal ini dapat dilihat dari institusi Pendidikan Islam yang ada baik di Indonesia dan luar negeri. Khususnya Indonesia institusi pendidikan Islam telah mendapat pengakuan secara hukum dengan diatas dalam UU pendidikan No. 20 tahun 2003. Tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh negara. Setiap jenjang telah disamakan dengan pendidikan umum. Tentunya dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki lembaga masing-masing.
C.    Metode Pendidikan Islam
Secara etimologi kata metode berasal bahasa yunani yaitu meta yang berarti “yang dilalui” dan hodos yang berarti “jalan” yakni jalan yang harus dilalui. Jadi secara harfiah metode adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. (poerwakatja, 1982 : 56). Sedangkan dalam bahasa inggris, disebut dengan method yang mengandung makna metode dalam bahasa Indonesia. (Wojowasito, 1980 : 113). Dalam bahasa Arab, metode disebut dengan tariqah yang berarti jalan atau cara.
Secara termologi, para ahli memberikan definisi yang beragam diantaranya adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut menurut Ahmad Tafsir dalam Ramayulis (2006 : 184), metode mengajar adalah cara yang paling tepat, dan cepat dalam mengajarkan Mata Pelajaran. Sedangkan menurut Ramayulis sendiri (2006 : 185) Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidikan dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kopetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabi Mata Pelajaran dari pendapat 3 diatas dapat kita pahami bahwa metode pendidikan adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan pendidik dalam proses pendidikan dan proses pengajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau meguasai kopetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabi Mata Pelajaran.
Macam-macam metode pendidikan dan pengajaran di antaranya, adalah :
a.       Metode Keteladanan.
Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah suatu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhya. Seorang pendidik memberikan teladan atas sikap dan segala hal yang baik kepada peserta didik, mempunyai kepridadian yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan.
b.      Metode lemah lembut/kasih sayang.
Pentingnya metode lemah lembut dalm pendidikan, karena materi pelajaran yang disampakan pendidikan dapat membentuk kepribadian peserta didik. Dengan sikap lemah lembut yang ditampilkan pendidik, peserta didik akan terdorong untuk akrab dengan pendidik dalam upaya pembentukan kepribadian.
c.       Metode Deduktif.
Metode deduktif (memberitahukan secara global) suatu materi pelajaran, akan memunculkan keingintahukan pelajaran tentang isi materi pelajaran, sehingga lebih mengenal di hati dan memberi yang lebih besar.
d.      Metode perumpamaan.
Metode ini dilakukan dengan cara menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain, mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan yang lebih konkrit. Perumpamaan sebagai suatu metode pembelajaran selalu syarat dengan makna, sehingga benar-benar dapat membawa sesuatu yang abstrak kepada yang kongkrit atau menjadikan sesuatu yang masih samar dalam makna menjadi suatu yang sangat jelas.
e.       Metode kiasan.
Pendidik mengajarkan suatu materi atau memberi contoh dengan mengiaskan suatu hal terhadap hal lain agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
f.       Metode tanya jawab atau dialog
Metode ini untuk mengajak si mengajar si pendengar agar fokus dengan pembahasan. Metode dialog berusaha menghungkan pemikiran seseorang dengan lain, serta mempunyai manfaat bagi pelaku dand pendengarnya.
g.      Metode pengulangan.
Suatu proses yang penting dalam pembelajaran adalah pengulangan/latihan atau praktek yang diulang-ulang. Baik latihan mental dimana seorang membayangkan dirinya melakukan perbuatan tertentu maupun latihan motorik yaitu melakukan perbuatan secara nyata merupakan alat-alat bantu ingatan yang penting.
h.      Metode Demonstrasi.
Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkan suatu gerakan, atau proses kerja sesuatu. Pekerjaan dapat saja dilakukan oelh pendidik atau orng lain yang diminta mempratekan sesuatu pekerjaan.
i.        Metode Eksperimen.
Metode ini sering digunakan dalam ilmu-ilmu eksak dimana peserta didik bereksperimen (melakukan percobaan) dalam menguji kebenaran suatu ilmu atau hal baru.


j.        Metode pemecah masalah.
Peserta didik disuguhi kasus-kasus yang memerlukan keterlibatan dan disuruh mencari penyelesaianya dengan cara-cara atau metode yang telah diajarkan pendidik ataupun dengan metode-metode lain.
k.      Metode pemberian hukum dan pujian (punish and reward)
Hukum atau sanksi diberikan sebagai upaya  untuk menumbuhkan rasa jera agar peserta didik tidak mengulangi kesalahan. Sedangkan pujian diberikan sebagai motivasi agar peserta didik meningkatkan prestasinya.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Atsary, Abu ‘Aqil. 2009. Hadist-hadist Tentang Metode Pendidikan (online) http://muslimuny.ilmoe.com/?p=59#more-59.

Arifin, Muzayyin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.

Anonim. 2008. Kumpulan Peraturan Perundangan Pendidikan. Jakarta : Depertemen Agama RI.

Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia.

Rahman Shaleh, Abdul. 2005. Profil Madrasah Masa Depan. Jakarta : Bina Mitra Pemberdayaan Madrasah, Depertemen Agama RI.

Ramayulis. 2006. (cet V). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
READ MORE - PROBLEMATIKA, METODE, DAN MODEL PENDIDIKAN ISLAM